Bandung (12/10)--- Bawaslu Provinsi Jawa Barat kawal SKD Bawaslu wilayah Jawa Barat. Test dilaksanakan selama 3 hari (10-12 Oktober 2021) di Rindam III Siliwangi, Sindnglaya, Bandung. Hasilnya, ada 980 peserta yang ikuti SKD.
Pada hari pertama, SKD dibagi 2 sesi, hari kedua 3 sesi, dan hari ketiga 2 sesi sehingga total 5 sesi. Sesi I dimulai 06.30-09.40 sesi II 09.30-12.40, sesi III dimulai 12.30-15.40
Mekanismenya dimulai dari registrasi awal dengan cek suhu tubuh, cek identitas peserta serta cek kondisi kesehatan peserta dengan pemeriksaan surat deklarasi sehat, surat antigen dan surat vaksin. Selanjutnya, peserta beranjak ke ruangan scan barcode untuk pencocokan ID card, face recognition dan mendapatkan nomor pin, kemudian dilanjutkan pemeriksaan metal detector sebelum memasuki ruangan steril.
Setelah semua selesai peserta kemudian beranjak menuju ruang test SKD yang dilaksanakan melalui sistem CAT. Selama pelaksanaan ujian, peserta dimonitor secara live yang bisa diakses melalui channel youtube BKN. Semua alur dilakukan melalui protokol kesehatan ketat dan diawasi CCTV.
Test SKD dikawal langsung Kepala Sekretariat Bawaslu Provinsi Jawa Barat, Eliazar Barus dan jajaran struktural Bawaslu RI. Eliazar sampaikan tahun ini mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya sebanyak 548 orang. "Saya ucapkan terima kasih kepada peserta dan semua pihak yang terlibat. Meningkatnya jumlah peserta menunjukkan Bawaslu semakin diminati dan dipercaya masyarakat, trust ini modal lembaga kami melayani masyarakat," ungkapnya.
Ia melanjutkan, test ini sangat menjamin transparansi, profesionalitas, dan disiplin prokes sehingga membuat peserta nyaman mengikuti test dan melihat hasilnya secara riil time.
Ia berharap melalui SKD yang transparan dan professional, akan lahir para ASN yang juga profesional, berintegritas, dan juga terpercaya sehingga menjadi kekuatan tambahan mengawal Pemilu dan Pemilihan Serentak tahun 2024 yang demokratis.
Sebelumnya, Bawaslu RI mengumumkan peserta yang lolos seleksi administrasi di wilayah Jawa Barat sebanyak 1.172 orang. Sejumlah itu terdiri dari 8 formasi, yaitu analis keuangan, analis Pemilu, investigator, pengawas Pemilu, verifikator keungan, pengelolaan keuangan, pengadaan barang dan jasa, dan auditor.