Bawaslu Provinsi Jawa Barat terpacu membawa arah pengelolaan data pada tingkatan yang lebih tinggi. Dimana data-data yang telah terhimpun dianalisis demi kepentingan lembaga menyusun strategi dalam pelaksanaan tugas fungsi, khususnya pada perhelatan demokrasi mendatang.
Anggota Bawaslu Provinsi Jawa Barat yang membawahi Divisi Hukum, Data dan Informasi, Yusuf Kurnia menegaskan penting memiliki badan riset dalam tubuh Bawaslu itu sendiri. Misalnya, hasil pengawasan tidak hanya dicatat sebagaimana buku harian melainkan menghasilkan data yang kemudian diinterpretasikan lebih jauh. Sebut saja, bagaimana kecenderungan masyarakat memposisikan dirinya pada pelaksanaan Pemilu atau Pilkada. Sehingga, kerjasama yang coba dibangun Bawaslu untuk menjaga kualitas demokrasi dimulai dengan strategi lembaga yang tepat dan langsung menyasar pada akar permasalahan.
"Jika data lengkap dan rapi, melakukan riset sampai data tersaji adalah pelayanan mudah. Maka jangan lagi ada data yang berserakan di masing-masing divisi" tegas Yusuf itu pada Rapat Pengelolaan serta Pelayanan Data dan Informasi Bawaslu (3/11).
Mantan Anggota Bawaslu Kota Bandung itu yakin riset merupakan aktifitas yang hasilnya dapat membuka mata hingga akhirnya banyak orang tergerak untuk membantu kerja-kerja Bawaslu. Ia pun mendorong agar roadmap pengelolaan data dan informasi disusun sampai tahun 2024.
Senada dengan itu, Ketua Bawaslu Provinsi Jawa Barat, Abdullah menilai riset pada internal Bawaslu akan menajamkan kaidah ilmiah.
Menanggapi hal tersebut, Anggota Bawaslu Provinsi Jawa Barat, Lolly Suhenty meminta jajarannya memperkuat soliditas sehingga seluruh divisi terintegrasi. "Jika terintegrasi data akan solid dan mudah diakses manual ataupun digital" tutur Teh Lolly, sapaan akrabnya.
Sementara itu, selain soliditas, Anggota Bawaslu Provinsi Jawa Barat, Zaki Hilmi meminta jajaran Bawaslu Kab/Kota mempersiapkan diri. Meningkatkan kemampuan digital apalagi perkembangan era digital sudah semakin progresif. Agar kesiapan diri dalam pengelolaan data menjadi kontribusi besar bagi negara.
"Persiapkan diri menghadapi era digitalisasi datin. Era dimana dokumen negara berbentuk digital yang mudah akses" ucap Zaki. (She)