Panwaslu Masih Sangat Membutuhkan Kehadiran Masyarakat Untuk Pengawasan Partisipatif Aktif
Administrator |
Selasa, 22 September 2015 - 11:08:08 WIB
Pimpinan Bawaslu Jabar, HM. Wasikin Marzuki memberikan sambutan pada saat pembukaan acara Kerjasama Pengawasan Partisipatif Dalam Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Serta Walikota dan Wakil Walikota dengan Organisasi Masyarakat Sipil (OMS) dan Perguruan Tinggi Tahun 2015, bertempat di Hotel Bumi Wiyata , Jl. Margonda Raya Kota Depok (14/08).* (Foto:Anton)
BAWASLU JABAR–Bawaslu Provinsi Jawa Barat mengadakan Kerjasama Pengawasan Partisipatif Dalam Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Serta Walikota dan Wakil Walikota dengan Organisasi Masyarakat Sipil (OMS) dan Perguruan Tinggi Tahun 2015, bertempat di Hotel Bumi Wiyata , Jl. Margonda Raya Kota Depok (14/08).
Mengingat Pernyataan Ketua Bawaslu Jawa Barat, tentang pentingnya peran serta masyarakat terhadap Pemilu secara partisipatif aktif.
Pimpinan Bawaslu Provinsi Jawa Barat Divisi Pengawasan Drs. H. Wasikin Marzuki, mengingatkan kembali pentingnya peran serta masyarakat dalam Pemilu.
"Acara Pemilu bukanlah milik penyelenggara Pemilu (KPU dan Bawaslu) tetapi milik semua warga Negara yang memiliki hak pilih" ujarnya pada saat memberikan sambutan pembukaan acara Kerjasama Pengawasan Partisipatif Dalam Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Serta Walikota dan Wakil Walikota dengan Organisasi Masyarakat Sipil (OMS) dan Perguruan Tinggi Tahun 2015.
Lebih lanjut Wasikin juga menghibau akan pentingnya pengawasan partisipatif aktif oleh masyarakat. “Sekarang ini persoalan pelanggaran pemilu tidak hanya berada di TPS terjadi juga di mana-mana, oleh karena itu Panwaslu masih sangat membutuhkan kehadiran masyarakat untuk pengawasan partisipatif aktif agar pemilu kepala daerah di Depok lebih baik dengan azas langsung umum, bebas dan rahasia” tegasnya.
Demokrasi di Negara kita sudah mengalami perbaikan, tidak hanya langsung, umum, bebas dan rahasia tetapi jujur dan adil. Karena jika dalam Pemilu itu jujur maka yang menang dan kalah dapat menerimanya dengan lapang dada.”tegasnya.
Hal yang penting adalah keterlibatan masyarakat dalam Pemilu masyarakat di libatkan untuk jadi pelapor jika terdapat kejanggalan di dalam Pemilu, masyarakat bisa melaporkan kepada Panwaslu beserta jajaran.
Potensi kerawanan di Depok terutama terkait dengan daftar pemilih, yaitu adanya warga Kota Depok yang bekerja di Jakarta, dan ada juga warga dari luar Depok yang tinggal di Depok. Ini menjadi Potensi kerawanan dalam proses pemilihan Walikota terutama saat pemungutan suara. Sangat memungkinkan orang-orang yang memiliki hak pilih tetapi tidak bisa memilh karena bekerja di Jakarta yang tidak ada Pilkada.
Kemudian orang-orang yang merasa tidak pentingnya Pilkada, akan potensial untuk tidak memilih. Untuk itu perlu ditanamkan pentingnya Pilkada dalam diri masyarakat, Karena tujuan Pilkada adalah untuk mensejahterakan rakyat.’’tambahnya.
Kegiatan sosialisasi menghadirkan narasumber dari Bawasku RI yang di wakili Tim asistensi Juriantono, Pimpinan Bawaslu Jabar, Jerry Sumampouw, Koordinator Komite Pemilih Indonesia (TEPI) dan Ketua Bawaslu Jabar. Hadir dalam kesempatan tersebut H. Yusup Kurnia (pimpinan Bawaslu Provinsi Jawa Barat), Eliazar Barus (Kepala Sekretariat Bawaslu Provinsi Jawa Barat) pimpinan Panwaslu Depok, Kesbangpol, Kasat reskrim Polres Depok, Ketua KPU Depok. (OKMAN)