Bandung (14/1)---Pemuda Katolik Komda Jabar sambangi kantor Bawaslu Jabar, jalin kerjasama menghadapi Pemilu 2024. Secara simbolis, kerjasama ini dikukuhkan melalui penandatanganan nota kesepahaman, kemarin (13/1).
Ketua Bawaslu Jabar, Abdullah sampaikan kehadiran Pemuda Katolik menjadi energi penting bagi Bawaslu dalam membangun komitmen bersama dalam menghadirkan satu misi mulia.
"Kita Bawaslu dan pemuda katolik punya misi suci menghadirkan pemilu yang berkualitas dan berintegritas," ungkapnya.
Kolaborasi ini misalnya, karena masih ditemukan catatan kepemiluan seperti narasi kebencian, isu SARA, politik uang, dan penyalahgunaan kekuasaan. "Saya kira pemuda katolik menjadi resource penting secara bersama dalam membangun kualitas pemilu yang lebih baik," lanjut Abdullah.
Hal yang sama disampaikan Koordiv. Pengawasan, Zaki Hilmi, melalui kerjasama ini akan banyak hal yang dikerjakan bersama. Ia melanjutkan, tidak hanya mendorong partisipasi masyarakat tinggi datang ke TPS, tapi juga menghadirkan Pemilu dengan pemilih yang berkualitas dan berintegritas.
PR hari ini, lanjutnya, bagaimana menjadikan pemilih dan demokrasi di Jawa Barat ini rasional. "Kekhawatiran kita adalah pemilih emosional yang mementingkan golongan kesamaan suku dan agama yang menapikan objektivitas. Yang kedua, kekhawatiran mengenai adanya penumpang gelap yang merusak NKRI kita."
Menanggapi rekam jejak Bawaslu Jabar, Ketua Pemuda Katolik Komda Jabar, Edi Silaban apresiasi. "Bawaslu ini menjadi salah satu lembaga yang sangat inspiratif bagi kami dari sisi kegiatan termasuk dari sisi mengoridinir pemerataan semua OKP," terangnya.
Salah satu komitmen Pemuda Katolik dalam pengawasan partisipatif Pemilu, di antaranya berkontribusi menjadi kader SKPP, tahun 2019 ada 3 kader, tahun 2020 8 kader.
"Kami berharap di kegiatan ini menjadi gong awal nasional menjadi prototipe kami. Kedepan kami akan membentuk beberapa komunitas. Seperti Jaringan komunitas Pengawas Partisipatif," terang edi.
Pemuda Katolik menilai momen ini menjadi role model untuk dilakukan di daerah lain di Indonesia, dan berharap kadernya yang dilibatkan SKPP dapat membuat proram yang realistis sehingga demokrasi lebih baik. (IJ)