Soft Skill Improvement dalam Konsep Desain Grafis

Bandung (14/5)-- Serial Diskusi Awasi Yuk edisi keempat, Bawaslu Jabar siap meningkatkan skill dalam bidang desain grafis dengan tema Otak Atik Aplikasi Desain Grafis dan Meme yang dilaksanakan pada Kamis, 14 mei 2020.

Pada prinsipnya desain adalah ekspresi dari sebuah tujuan.  Isu penting sebuah desain adalah bukan kemampuan sebagai elemen tunggal, tetapi kemampuan dalam mengelola keinginan, hasrat dan ketekunan.
Ketekunan ini penting dimiliki oleh seorang desainer grafis dalam mempelajari ilmu dari sebuah seni desain grafis. Apalagi saat ini kemajuan teknologi dan informasi semakin maju, sehingga data dan pesan-pesan dapat dituangkan dalam sebuah desain grafis. Tujuannya selain menarik minat pembaca, desain grafis memudahkan pembaca dalam membaca sebuah data.

Seorang desainer grafis tentunya harus menguasai aplikasi untuk membuat sebuah desain. Dalam diskusi kali ini Bawaslu Jabar menggelar diskusi awasi yuk demi meningkatkan  skill bagi Bawaslu Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Barat. Acara diskusi dipandu oleh narasumber yang memiliki pengalaman dalam dunia desain. Narasumber pertama yaitu Koordinator Divisi Penindakan Pelanggaran Bawaslu Jabar Sutarno. Beliau membagikan pengalaman-pengalamannya bahwa dahulu pernah menjadi seorang desainer grafis sebelum terjun dalam advokasi. “Saya pernah menjadi seorang desainer grafis pada zamannya dengan menguasai aplikasi desain yaitu macromedia freehand. Karena pengalaman itulah menjadikan saya sekarang ini juga melihat dari seni estetiknya dalam penyusunan layout buku dan dokumen penanganan pelanggaran.” Pungkasnya.

Selanjutnya narasumber kedua Sandy.N.Lazuardi seorang desainer grafis yang memberikan paparan materinya. Sandy menjelaskan tentang pemahaman konsep sebuah desain dari segi tata letak, jenis font yang digunakan, kombinasi warna dan jenis-jenis file desain. Sandy menjelaskan tentang desain yang baik dan tidak boleh digunakan dalam sebuah desain grafis. “Desain yang baik adalah yang sesuai proporsinya, kombinasi warna  dengan eventnya dan pesannya sampai kepada pembaca.”Pungkasnya.(TAN)